Senin, 15 Oktober 2012

Pengalaman Ketinggalan Pesawat Garuda

Terkadang otak saya emang rada somplak,ini pengalaman pahit saya dan kalau inget bikin nyesek,begini kronologisnya,

Saya Resign dari sebuah Company yang bergerak di bidang semiconductor no.7 di dunia,jauh-jauh hari saya membeli tiket via mbak QA Engineering saya memilih garuda untuk BTH-CGK penerbangan paling pagi 06.45 ,saya berangkat pagi dari dormitory bareng sama senior yang mudik ke Jogja dan di anterin para teman dekat saya semasa di Batam.

Sampai di bandara masih pagi saya duduk-duduk cantik bersama teman-teman sampai mereka pulang,saya  check in jam 7 sampai di meja petugas saya di tolak dengan alasan pesawatnya sudah terbang WHATTTTTT..............*nangis gulingguling

Ternyata yang saya inget itu jam kedatangan di bandara Soekarno-Hatta,kata petugas saya di suruh tanya ke Office garuda saja,setelah saya tanya saya boleh tetep terbang tapi musti bayar lagi,alias beli tiket baru dan gak kepikiran nanya harga maskapai lain,di otak saya cuma satu Garuda aja...untung saya masih sanggup beli tiket lagi seharga Rp.916.000 ( include erpotek ).Segera saya check-in lagi betewe ini penerbangan ke 2 Garuda di pagi itu menuju Jakarta,bagasi saya di urus sama petugas Garudanya,saya lari gedebukan menuju pesawatnya,ternyata pesawatnya hanya menunggu saya doang....hiks terharu.Ngos-ngosan di bangku pesawat ehhh bapak-bapak sebelah saya nyeletuk "ibu dari kementrian apa?" gubrakkkkkk.Ternyata penumpang di pesawat ini para pejabat seluruh Indonesia yang abis menghadiri sebuah acara di Batam.

Sampai di bandara Soekarno Hatta saya celingak-celinguk nyari temen yang katanya mau jemput,secara ini pertama kalinya menginjak Jakarta,setelah saya telpon temen ini,masih bubuk cantik di kosannya,nunggu satu jam di bandara akhirnya datang dan langsung naik bus damri yang ke gambir.

Di gambir langsung beli tiket kereta ke Jombang,saat itu juga belum mikir beli tiket ekonomi yang seharga 55 rb,saya beli KA Bima 375 rb mahal bingit yakkk padahal tiket pesawat harganya juga segitu.

Dari kejadian ini banyak hikmah yang harus di petik.
Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. [QS Ath-Thagabuun (64):11]