Rabu, 30 Desember 2015

Trip End of year Dieng-Malioboro

Dieng Part 2

Libur 4 hari 24,25,26,27 Desember 2015 sudah di rencanakan jauh-jauh hari.3 bulan yang lalu sudah booking tiket kereta Progo Pasar senen-Purwokerto PP 150 rb sempat kecewa pemirsa karena saya belinya tanggal 24 malam,harusnya 23 malam kesalahan ini murni dari kalender saya tgl 24 yang harusnya Maulid Nabi tgl merah ternyata tanggalnya tetep item....rugi 1 hari *lumayan sihh bisa bubuk cantik di kosan.

Saat itu akhirnya tiba packing lalu meluncur ke naik angkot 17 Turki *misteri ini belum terpecahkan mengapa nama angkotnya Turki.Sampai perempatan Lippo tempat ngetemnya angkot 45 rute Lippo-Bekasi barat.Beruntung pas hari libur tidak sampai 30 menit angkot penuh dan meluncur ke Tol Cikarang barat dan keberuntungan masih mengikuti Toll arah Bekasi lenggang sedangkan arah Cikampek/Pantura/Cipularang padat merayap.

Surprissss ..jalanan Bekasi sepi,ganti angkot 02 menuju stasiun Bekasi baru merayap,antrian tiket di loket panjang banget melebihi panjangnya anaconda,pak untung masih mengikuti saya..karena saya punya e-Money dan saldonya masih banyak.

Stasiun jatinegara,pak untung telah pergi meninggalkan daku seorang diri.KRL menuju stasiun Pasar senen datangnya lama pake banget ya...sekitar se ovenan brownis panggang loyang 20X20 cm.*haizz

Padahal travelmate saya,panggil aja Teh Santi sudah duduk cantik di stasiun pasar senen,KRL pun datang sekitar 15 menit sampai st.pasar senen ketika keluarpun antri panjang umpel-umpelan panas..uhhh ngalah-ngalahin libur lebaran.

Karena Teh santi udah ngeprint tiket,saya bisa santai ke toilet,sholat ashar meluncur ke Atrium senen karna keretanya 7 jam lagi.Ini pertama kalinya ke atrium senen,beli eh teh lanjut ke foodcourt makan rujak beubeuk,nyoba masakan khas Menado nasi,bunga pepaya,ikan tuna di makan sepiring berdua.*ngirit cuyy

Keliling atrium mampir ke konter hp liat-liat doang sih..jam 7 keluar mall,iseng-iseng nanya di antara penjual kaki lima tempered glass hp xiaomi ternyata lebih murah 35rb daripada di konter akhirnya beli juga,Teh santi beli sarung hp waterproof dan sandal jepit.Lirik kanan-kiri sepanjang jalan kok ramai banget banyak yang jual,ternyata itu yang namanya pasar kue subuh pemirsa :).

Karena penasaran masuklah ke area pasar padahal belum subuh tapi yang jualan sudah banyak,di pasar ini menjual kue-kue basah,kue tradisional,gorengan sampai cake dan roti modern.
aneka jajanan pasar kue subuh

Dengan alesan buat bekal di kereta kami memutuskan beli tahu isi bakso...omigot enak banget gak kalah sama tahu bakso dari Semarang harganya lebih murah,gorengan lumpia,martabak mini ples air mineral.

Jam 21.30 antri boarding,karena keretanya sudah siap langsung masuk ke dalam gerbong.Sekitar jam 04.00 subuh sampai stasiun Purwokerto numpang cuci muka dan sholat subuh,angkot ke terminal adanya sekitar jam 05.30 kami memutuskan sarapan bubur ayam di depan stasiun dulu.Satu mangkok buryam ples teh anget tawar cuma 6 ribu rupiah.

Lanjut perjalanan ke Terminal dengan naik angkot bayar sebesar Rp.5000,Terminal Purwokerto masih sepi kata bapak supir angkotnya di suruh nunggu di pinu keluar terminal,begitu turun angkot bisnya sudah ada,bus yang menuju Wonosobo bentuknya kecil seperti bus puspa indah jurusan Malang,mungkin menyesuaikan dengan jalanan yang sempit dan naik turun gunung.Purwokerto-Wonosobo di tempuh sekitar 2,5 jam bisnya gak ngetem-ngetem cenderung ugal-ugalan,biaya busnya Rp.40.000 ( survei sebelumnya 35 rb,its ok selisihnya ga banyak).Saya minta di turunkan di pertigaan Juritan tempat mangkalnya microbus ke Dieng,Busnya ngetem sekitar 30 menit nunggu penuh,rata-rata penumpangnya beransel besar mugkin itu stok untuk satu bulan.*_*

Sekitar jam 9 pagi sudah sampai di Dieng,homestay yang kami booking gampang di cari lokasinya di pintu masuk candi arjuno,2 rumah dari Indomaret ( satu-satunya indomaret ),oiaaaa pemirsa di Dieng ini gak ada ATM siap-siap uang cash aja secukupnya kalo kepepet bisa tarik tunai di indomaret dengan syarat blanja minimal 20 rb,tarik tunai kelipatan 100 ribu untuk ATM BCA,Mandiri untuk ATM lain saya kurang tahu.

Di Dieng tidak ada hotel yang ada homestay/Losmen yang di kelola oleh penduduk sebelumnya saya survei di internet yang paling rekomendasi di sini adalah Losmen bu djono,tapi pas di telpon tidak pernah di angkat saya memutuskan cari homestay lain akhirnya maenemukan yang masih available yakni Bougenville Homestay  dengan harga 250.000 dengan fasilitas kasur yang sempit untuk 2 orang,kamar mandi di dalam,air panas,makan malam dan sarapan.Pemiliknya ramah tapi kurang profesional,bagi saya ini tidak terlalu rekomended.

Leyeh-leyeh sebentar,mandi kemudian mencoba kuliner khas Dieng yaitu Mie Ongklok dan Carica.Warung-warung di sini kurang bagus servisnya cenderung apa adanya,lama kurang cakcek istilahnya beberapa teman yang kebetulan tadi satu kereta juga mengeluhkan hal ini.

Jam 13.30 saya mulai keliling Dieng dengan rental mobil ( kami berdua ga bisa naik motor ) rental mobil kijang di Bougenville homestay 350 ribu termasuk driver,bbm,jum,at setengah hari dan sabtu setengah hari.

Rute pertama kawah sikidang,sebenernya saya udah pernah kesini tahun 2013 bersama pipeh ( Dieng part 1).2 Tahun Dieng sudah berubah banyak,Tiket masuk Kawah sikidang ples Komplek candi Arjuna Rp.10.000 parkir mobil Rp.5000.Kami tidak langsung masuk tapi blusukan dulu ke pasar oleh-olehnya beli cabe gendot cabe khas Dieng,Carica dan aneka kripik,baru kami masuk dan di sambut bau belerang yang super bau seperti kentut busuk abis makan telor sama ubi xixixixxi.
Kawah sikidang yang besar
Disarankan menggunakan masker yang tebal,kalo betah sih ga usah pake,menjelajahi kawah sambil melihat kawah-kawah yang kecil dan mulai tidak aktif,ehh di kawasan ini juga ada burung hantu yang di sewakan untuk berphoto ria,karena dasarnya saya berjiwa agak alay nyoba juga berpose dengan burung hantu dengan bayar Rp.5000.
wefie dulu ..
Selesai berphoto kami  menuju kawah yang lebih besar,kawahnya di pagar karena berbahaya,di sini juga banyak yang menjual telor rebus kawah,kawah ini bergolak seperti air yang di rebus.Energi panas bumi ini di kelola menjadi PLTU,listrik yang di hasilkan sebagian besar di gunakan menyokong PLN Jawa-Bali.

Bosan menghirup bau kentut,kami beranjak menuju Batu Pandang Ratapan Angin,Ternyata masuk area ini bayar tiket lagi sebesar Rp.10.000 per orang dan parkir Rp.5000 permobil,menurut saya mahal karena jalan menuju Batunya juga jelek kayaknya pengelolanya aji mumpung rame.Tapi gapapalah saya ikhlas,toh pemandangan di atas juga cihuy banget.Saya sempet nanya ke sopir kenapa di namakan Batu Pandang Ratapan Angin..katanya kalau angin bertiup kencang batu-batu ini berbunyi-bunyi seakan meratap-ratap merenungi nasib.*lebay dikit
Telaga warna
Naik keatas sedikit melewati kebun kentang dan wortel sampai juga sampai ke batu-batunya,banyak spot untuk berfoto ria ada yang tinggi ada yang rendah,tapi saya pilih amannya saja.Di atas batu-batu ini viewnya bagus untuk mengambil pemandangan telaga warna dan telaga pangilon sekaligus.

Selain pemandangannya bagus di atas juga bisa uji nyali dengan mencoba flying fox.Bosen di sini saya turun khayangan,rute selanjutnya candi gatotkaca,candi ini dekat dengan komplek candi arjuna,tapi banyak candi sekelilingnya yang tidak utuh dan hilang.

Masuk ke candi arjuna menggunakan tiket terusan kawah sikidang,tapi di cek dan minta lagi tiketnya.Sepanjang jalan kenangan menuju candi arjuna banyak sekali bunga terompet kuning dan putih,tapi terompet kning lebih mendominasi.
bunga terompet
Posisi candi arjuna berjajar dengan candi semar,srikandi,dwarawati satu lagi saya luphaaaa...
Candi di dieng adalah candi hindu di bangun sekitar abad 8-9 dinasti sanjaya,bentuk-bentuk candinya kecil tidak sebesar candi prambanan,tapi ada kemiripan dengan candi gedong songo di Ungaran Semarang.
Candi Arjuna
Candinya banyak yang tidak utuh,ada yang hilang ada juga yang puncaknya tersambar petir.Yang paling di sayangkan kawasan wisata di Dieng kotor banyak pengunjung yang asal buang sampah terutama bungkus makanan.

Menjelang sore,saya balik ke homestay karna kebelet pipis hehehe.Mandi,makan malam trus tidur,siap-siap jam 2 malam naik bukit sikunir.Udara di Dieng dinginnya gila-gilaan,saya sudah prepare barang yang akan di bawa ke Sikunir,termos kecil,seperangkat alat masak dan stok makanan.

26/12/2015 02.00 sudah stay tuned di depan homestay,nunggu sopirnya bangun,baru jam 02.30 berangkat ke desa Sembungan,desa tertinggi di pulau Jawa.Parkir di dekat Telaga Cebong bayar Rp.10.000 dan tiket masuk ke Sikunir Rp.10.000 /orang.Untuk versi penduduk Dieng ke puncak sikunir memerlukan waktu sekitar 20 menit itu untuk alan santai,untuk saya jarak tempuhnya 1 jam hehehe banyak istirahatnya.Tracknya nanjak dan berbatu dan licin.Jam 03.30 sampai di puncak Sikunir dinginnyaaaa edannnnnnn...kabutnya turun.Sebelumnya sopir udah bilang mungkin sunrisenya gak bakalan bagus karena berkabut,ehhh ternyata benar...mataharinya nongol beberapa detik ehh kabut asmaranya langsung turun,yahhh agak kecewa.
Sunrise Sikunir
Untuk mengobati kekecewaan saya turun agak siang photo-photo dulu di atas,lumayan masih bisa photo ama Sindoro kanjeng yang gagah perkasa.

Jam 7 perut mulai orkesan,untung udah bawa perbekalan yang bikin yang lain pada ngiri maksimal,banyak yang bilang niat banget sih masak di gunung...mereka belom pada tau kalo kami ini pasukan berani mati tapi gak kuat lapar. :D
Sosis dan bakso bakar
Kenyang hati senang,kami menggelundung ke bawah ehhh tapi kok rame banget di bawah...hoalahhh pemirsa macet buka tutup arus naik-turun,fuihhh ada juga di gunung kek gini,lucunya di gunung juga ada grup orkes yang ngamen sedikit menghibur.Sampai bawah narsis dikit di icon Sikunir dan di telaga cebong.

Sampai homestay jam 8 pagi,mandi sarapan bergegas check out mengejar waktu ke Jogja,Oiyaaa pas musim liburan Dieng sangat ramai jalanan macet di tambah ada jalanan yang longsor,dan di perlakukan buka tutup arus jalan,beruntung tidak terlalu lama.Jam 13.30 sampai Wonosobo lari-lari mencari agen travel ke Jogja,atas rekomendasi bapak kondektur microbis adalah travel Andini,tapi ternyata sudah penuh,untung di sebelahnya ada travel lagi tapi lupa namanya apa dengan biaya Rp.70.000/orang menuju Jogja armadanya Luxio penumpangnya hanya 3 orang,abang sopirnya jago banget nyari jalan tikus biar gak kejebak macet lewat sawah-sawah dan kebun rambutan.

Jam 17.00 sampai juga di Jogja tapi sopirnya gak mau nganterin ke Malioboro karena macet ples nganterin ibu-ibu ke Bandara Adi sucipto.Dari perempatan Bantul deket ringroad naik ojek sampai kawasan malioboro bayar 25 rb/orang.Karena rencana ke Jogjanya dadakan saya gak booking penginapan,nyari-nyari penginapan pada full booked,ada juga di dalam gang masuk gangnya lagi yang paling sempit sekamar 300rb dgn fasilitas Ac,shared bathroom,200rb fan shared bathroom saya sih ogahh kemahalan,untung teh santi ketemu temennya dan di carikan kos-kosan di gang kejaksen 150 rb dengan fasilitas kamar,kipas shared bathroom,welcome drinknya susu milo,sarapannya Teh manis,Lumpia ples roti pisang yang maknyuss,ahh yaudahlah daripada ngemper.

Malemnya keliling malioboro tapi karena musim liburan macet dan ramenya Masya Allah,tobat...belom lagi bau tai kuda bikin pusing 11 keliling,balik kandang aja sambil nyicip wedang ronde dan bakmi jawa.

27/12/2015 08.00 keluar kandang nyari makan di depan pasar beringharjo,nyoba pecel,sate usus,es cincau dan cemilan.
aneka makanan di emperan pasar beringharjo
Lanjut ke Benteng Vredeburg tapi enggak masuk,cuma numpang narsis,lanjut lagi ke Nol kilometer,nyebrang jalan beli rujak balik kandang.
0 kilomemeter

Jam 13.30 check out ke Lempuyangan naik becak,sebenernya gak tega banget bapaknya sudah tua sedangkan penumpangnya lucu,lemu lan ginuk-ginuk,tapi gak ada pilihan lain bapaknya juga udah berharap.Sampai stasiun jam 14.00 boarding,beli nasi bungkus gudeg dan telor 10 rb baru nunggu di dalam keretanya.
KA Progo
KA Progo peminatnya banyak karena jamnya favorite malam Jam 22.30 sampai Jogja pagi hari tidak banyak berhenti yang gak jelas dan hanya berhenti di stasiun besar.Rutenya Pasar senen-Cirebon Prujakan-Purwokerto-Gombong-Kebumen-Kutoarjo-Wates-Lempuyangan.Baliknya Lempuyangan-wates-Kutoarjo-Kutowinangun-Gombong-Sumplih-Kroya-Notog-Purwokerto-Cirebon prujakan-Bekasi-Jatinegara-Pasar senen.Agar kebagian tiket bookinglah jauh-jauh hari.

Sampai sini dulu,ternyata hari ini gurunya rapat see you next year...Happy Traveling ^_^

Minggu, 20 Desember 2015

Lemon cake ala anak kost

Pengen makan Cake tapi lagi ngirit duit buat modal jalan-jalan bisaaaa...caranya ya bikin sendiri dan bermodalkan diskonan *krikkk

Lemon cake
Bahan
Margarin 1 sachet lumerkan
Telor 3 butir
Gula 100 gr
Tepung terigu 150 gr
Baking powder,SP
Lemon segar,parut kulitnya jangan sampai kena yang putih,kemudian di peras ambil 1 sendok airnya

Caranya
Kocok telur,gula sampai mengembang tambahkan SP kocok masukkan tepung sedikit demi sedikit,baking powder,kulit lemon,air lemon,margarin yang lumer aduk hingga rata,tuangkan ke dalam loyang yang sudah di olesin mentega dan tepung,kukus selama 45 menit.

Taraaaaaa siyap di hidangkan ...simple kannnn

Kamis, 17 Desember 2015

Masak ala anak kost Spagetti di pete'in

Sembilan bahan pokok yang biasanya masih sisa di tanggal tuwa...inovasi kali ini Spagetti di pete'in.

Spagetti di pete'in
Bahan
Spagetti spiral di rebus hingga empuk,tiriskan di atas piring
Pete yang sudah di goreng dengan sedikit minyak

Sausnya
Saos tomat 3 sdm
Saos cabe 1 sdm
Bawang bombay cincang (alternatif)
Kornet sapi 1 sachet
Semua bahan saus di tumis tambahkan garam dan air masak dengan api kecil sampai mengental
Tuang saos di atas spagetti tambahkan pete...buehhhhh pulang kerja makan ini rasanya bahagia banget. ^_^